WELCOME TO MY BLOG Abdussalam blog's

Selasa, 27 April 2010

Kiat Hidup Sehat Tanpa Obat - 2

5. Berolahraga secara teratur sesuai kemampuan

Berolahraga bertujuan memperlancar peredaran darah, dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf ke bagian tubuh atau sebaliknya, sehingga tubuh senantiasa bugar. Banyak orang berpendapat, tanpa olahraga pun kita sebenarnya juga sudah bergerak badan mirip olahraga, kalau melakukan pekerjaan fisik sehari-hari seperti menyapu lantai, membersihkan rumah, mencuci, dan menjemur pakaian.

Tetapi apakah “olahraga” semacam ini dapat kita lakukan secara teratur dan berkesinambungan? Itu masalah tersendiri! Diperlukan kemauan yang kuat, berdasarkan keyakinan bahwa olahraga itu mutlak perlu agar badan tetap bugar, karena peredaran darah diperlancar tadi. Pada gilirannya ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Para penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, infeksi paru-paru, dan kencing manis, hendaknya berkonsultasi ke dokter dulu untuk mengetahui jenis olahraga apa yang cocok. Biasanya olahraga yang intensitasnya rendah dan dilakukan tidak terlalu lama.

Orang normal yang tidak mengidap penyakit, sangat baik memilih olahraga yang kapasitas aerobiknya tinggi seperti renang, aerobik yang high impact, naik sepeda stasioner, dan joging.

6. Selalu menjaga kebersihan

Lingkungan bersih di rumah, halaman, dan kompleks hunian memberi suasana segar dan nyaman. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kelompok rumah yang mempunyai halaman dan lingkungan tertata baik, hijau, dan asri, mempunyai persentase kesehatan penghuninya jauh lebih baik daripada kelompok rumah miskin tanaman.

Lingkungan bersih membuat tubuh kita juga bersih, baik jasmani maupun rohani. Kondisi ini mampu mencegah penyakit jasmani seperti infeksi kulit, alergi debu, flu, bronkitis, dan “penyakit” rohani seperti stres, frustrasi dan depresi, biang kerok menurunnya sistem kekebalan tubuh.



7. Meluangkan waktu untuk bersantai

Meluangkan waktu tidak berarti minta istirahat lebih banyak daripada bekerja produktif sampai melebihi kepatutan. Tidak! Meluangkan waktu untuk istirahat itu sebentar saja, dan ini perlu, untuk setel kendo sejenak di antara ketegangan jam sibuk bekerja sehari-hari. Ini perlu dilakukan secara rutin. Bersantai juga tidak berarti harus melakukan rekreasi yang melelahkan, tetapi cukup berkumpul membicarakan masalah keseharian dengan rekan sekantor, tetangga atau keluarga di rumah.

Bukan tidak mungkin, mereka dapat membantu memecahkan masalah, atau setidak-tidaknya meringankan beban pikiran. Bersantai seorang diri dengan merenung dan mawas diri juga perlu. Makin sering dan rutin ini dilakukan, makin bagus keseimbangan jiwa kita. Tidur nyaman juga bentuk bersantai seorang diri. Stamina akan pulih dengan cepat, dan keseimbangan hormon dalam tubuh juga cepat tercapai.

Tubuh letih dan pikiran kusut kalau dibiarkan berkepanjangan (sampai dibawa ke kamar tidur), akan menurunkan daya kerja sistem kekebalan tubuh. Pada gilirannya memudahkan serangan penyakit.

8. Back to nature

Trend pada awal dekade 1990-an di negeri Barat ini dilandasi pengalaman bahwa gaya hidup pada zaman modern mendorong orang mengubah kebiasaan makan, seperti misalnya lebih sering menyantap makanan kalengan, sambal botolan, atau buah awetan. Juga jarang bergerak badan karena kemudahan memakai alat bantu rumah tangga, seperti mencuci pakaian dengan mesin cuci, menyapu lantai dengan penyedot debu, bepergian dengan kendaraan, padahal cuma dekat dan lebih sehat dilakukan dengan jalan kaki.

Tubuh kita jadi manja, karena jarang bergerak, sehingga mudah sakit karena lembek. Sebaliknya, seorang pendekar silat, walaupun hidup di tengah zaman modern, selalu sehat tubuhnya karena masih sering berjalan kaki, latihan rutin dengan menggerakkan badan, dan tidak memakai alat bantu hasil teknologi modern yang membuat orang jadi lembek.

Untuk kembali dekat dengan alam, kita bukannya harus ikut menjadi pendekar silat, tetapi setidak-tidaknya menghindari bahan makanan kalengan, dan malah memperbanyak makan sayuran dan buah yang segar dari ladang organic tanpa pupuk kimia dan pestisida. Baik juga jika kita mulai mengonsumsi nutrisi tambahan atau suplemen yang berasal dari herbal atau tumbuhan yang diracik secara modern namun tetap dengan resep tradisional.

9. Mengolah pernapasan

Mengolah pernapasan berarti mengatur cara dan frekuensi bernapas agar lebih efisien. Dengan menghirup udara (oksigen) perlahan-lahan dalam hitungan 15 kemudian melepaskannya kembali pelan-pelan juga dalam hitungan 15, kita bisa menahan oksigen dalam badan lebih lama daripada biasanya. Oksigen akan dipakai oleh organ tubuh secara efektif, walaupun jumlahnya cuma sedikit. Selama ini kita bernapas dengan frekuensi yang tidak teratur. Kadang lambat, kadang cepat. Oksigen yang diirup juga cepat keluar lagi. Belum sampai dimanfaatkan dengan baik, sudah keburu keluar. Dalam satu menit kita benapas lima kali atau lebih.

Tetapi, dengan latihan teratur frekuensi bernapas itu bisa kurang dari lima kali dalam semenit. Setiap kalinya selalu dalam, dan berdaya guna. Akibatnya, oksigen yang dihirup cukup sedikit saja, tetapi sudah efektif. Organ tubuh akan menyesuaikan diri dengan ketersediaan oksigen yang sedikit ini, dan itu justru menguntungkan tubuh. Sebab, dengan oksigen sedikit, tetapi toh sudah efektif itu, tubuh tidak kebanjiran hasil pernapasan berupa CO2 banyak-banyak, yang tidak baik bagi kesehatan.

10. Menggemari bacaan kesehatan

Ungkapan “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta” sangat pas untuk menyindir orang yang ingin tubuhnya sehat, tetapi tidak mau bersusah payah mendekati bacaan tentang kesehatan. Kalau dekat, kita akan tahu seluk-beluk kesehatan itu lebih baik, dan kemudian dapat memakainya untuk menyusun siasat menghindari gangguan penyakit.

Nah, jika Anda menginginkan tubuh yang sehat tanpa harus mengonsumsi obat-obatan setiap kali sakit, maka tips-tips diatas layak untuk diterapkan dalam kehidupan Anda. Hanya dengan memperbaiki gaya hidup Anda, maka penyakit pun bisa dicegah kecuali kematian. Anda siap untuk hidup sehat ?

selanjutnya klik bacaan di bawah ini

dokternasir

Read More......

Kiat Hidup Sehat Tanpa Obat - 1

Hidup yang multikompleks dewasa ini membuat kita bisa terlanda “penyakit” aneh yang sulit diatasi, baik oleh kekebalan tubuh sendiri maupun obat-obatan. Banyak orang yang saya temui mengatakan ingin sekali hidup selalu sehat tanpa harus terikat dengan obat-obatan, tetapi kenapa selalu saja terkena sakit, jadi ya terpaksa minum obat lagi minum obat lagi. Lalu bagaimana kiatnya agar kita tetap sehat tanpa harus sering berobat?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa tubuh kita mempunyai sistem kekebalan yang mampu melindungi badan dari serangan penyakit. Itu kalau sistemnya bekerja! Kadang-kadang suka ngadat. Kalau sudah begitu, ya apa boleh buat! Kita terpaksa berobat. Namun, niscaya juga tidak ada salahnya, mencoba berbagai kiat hidup mencegah penyakit tanpa tergantung pada obat-obatan. Di mana-mana, yang dapat dipakai untuk itu: mencegah sebelum terjadi itu lebih baik daripada mengobati yang sudah telanjur marak.

Berikut 10 tipsnya:



1. Kenali diri Anda, baik fisik maupun kejiwaan

Ini agak filosofis, memang, tetapi sebenarnya justru di sini letak kunci segalanya. Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat mengetahui kelemahan fisik tubuh kita, lalu dapat memutuskan apa yang baik dan boleh dilakukan bagi tubuh, dan apa yang tidak.

Misal orang yang darah tinggi, jangan banyak makan yang memicu tekanan darah naik. Begitu juga orang yang mudah marah dan sukar mengendalikan diri karena tidak mengenal kekurangan dirinya sendiri. Setelah mengenal kelemahannya, dan mau memperbaiki kebiasaannya yang merugikan, lama-lama ia mahir menjaga agar tidak mudah terpancing emosinya. Itu berkat ia berusaha mengenal dirinya sendiri juga.

2. Tidak terburu-buru merasa sakit dan minum obat

Hanya karena bersin, batuk, atau agak demam, orang telah memutuskan untuk minum obat atau datang ke dokter. Padahal acap kali setelah dibiarkan tiga hari, gejala sakit itu hilang sendiri. Tubuh memang mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan sendiri. Hanya dengan beristirahat cukup, gejala sakit itu sudah hilang sendiri. Gejala pusing kadang bahkan dapat hilang hanya karena menghirup udara segar di taman yang tidak tercemar udara knalpot.

Gejala batuk dan bersin memang merupakan tanda serius juga, bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan kuman penyakit dari saluran pernapasan. Demam berkeringat merupakan tanda tubuh sedang melawan serangan kuman. Kalau gejala itu berlangsung selama tiga hari, karena beratnya serangan, ya apa boleh buat, kita ke dokter untuk konsultasi medis.

3. Mengusahakan variasi makanan sehari-hari

Melakukan variasi santapan, berangkat dari asumsi bahwa ada bahan makanan tertentu yang lebih bermanfaat daripada jenis makanan biasa sehari-hari. Kalau ini kita pakai sebagai selingan bagi jenis makanan sehari-hari, maka kedua kelompok bahan itu dapat saling melengkapi. Bila kita terbiasa makan daging ayam dan sapi, sebaiknya mengubah kebiasaan itu, dan sekali-sekali makan ikan segar, tempe, dan tahu sebagai selingan.

Kalau hari demi hari kita makan sayur mayur hijau, karena beranggapan bahwa yang serba hijau itu pasti bagus, sesekali perlu variasi menyantap sayuran dan buah-buahan tidak hijau, seperti tomat, wortel, jagung muda, paprika merah (sebagai sayur), pisang, mangga, apel, jeruk (sebagai pencuci mulut).

4. Menyesuaikan konsumsi dengan tingkatan umur

Jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh berbeda-beda bergantung pada umur, jenis kegiatan, dan kondisi tubuh (dalam keadaan sakit atau sehat). Pada anak-anak dan remaja yang sedang giat-giatnya tumbuh, kelima unsur dalam makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta air) sangat diperlukan, sehingga tidak perlu dibatasi. Sebaliknya, pada orang dewasa dan lanjut usia, pembatasan itu mutlak perlu. Karbohidrat dan lemak sebagai penghasil energi harus dikurangi jumlahnya, mengingat kegiatan fisik mereka sudah menurun.

Cara mengurangi karbohidrat dan lemak ialah dengan mengurangi porsi nasi dan goreng-gorengan. Sebaliknya, vitamin dan mineral serta air justru harus dimakan dengan cukup. Zat-zat ini sangat perlu untuk memperlancar metabolisme dalam tubuh, dan meningkatkan daya tahannya. Hanya perlu diingat bahwa yang paling baik ialah memakai vitamin alamiah, seperti yang terkandung dalam buah dan sayuran segar. Sedangkan air yang diminum harus yang steril, aman dari kuman, seperti air mineral yang benar memenuhi syarat sebagai air mineral.

Boleh juga air biasa yang selalu sudah direbus lebih dulu. Lebih kurang 60% dari bobot badan kita berupa air atau cairan. Itu berarti kita harus minum air lebih banyak daripada unsur makanan yang lain. Orang yang sedang sakit dan terpaksa minum obat, malah harus minum air lebih banyak lagi. Penderita “penyakit” sulit buang air, bisa tertolong dari penderitaannya dengan setiap hari minum 2 – 3 gelas air putih sebelum pergi ke belakang.

Konsumsi protein pada orang dewasa dan lansia juga perlu dikurangi, meskipun tidak sebanyak pengurangan karbohidrat dan lemak. Cara mengurangi protein ini ialah dengan mengganti menu makanan sumber protein hewani dengan makanan sumber protein nabati, yang kadar proteinnya kurang atau hanya sedikit. Misalnya, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

Bersambung ...
untuk lanjutannya klik bacaan di bawah ini.
Lanjutannya....

Read More......

Takdir Telah Ditetapkan Sebelum Penciptaan Langit dan Bumi

Dari Abdulah bin Amr bin Ash, ia bercerita, aku pernah mendengar Ra-
sulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda:

“Allah telah menetapkan takdir makhluk ini sebelum Dia menciptakan
langit dan bumi dalam jarak waktu lima puluh ribu tahun. Dan ‘Arsy-
Nya di atas air.” [1]

Hadits di atas juga menunjukkan bahwa penciptaan qalam (pena) lebih awal daripada penciptaan ‘Arsy. Pendapat ini lebih tepat. Hal itu didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dari Abu Hafshah Al-Syami, ia menceritakan, Ubadah bin Shamit mengatakan kepada puteranya, wahai puteraku, sekali-kali engkau tidak akan menikmati rasa iman sehingga engkau mengetahui bahwa apa yang menimpamu itu tidak untuk menyalahkanmu, dan apa yang menjadikan engkau salah bukan untuk menimpamu, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda:



“Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pe-
na), lalu dikatakan kepadanya, ‘Tulislah.’ Ia menjawab, ‘Ya Tuhanku,
apa yang harus aku tulis?’ Dia menjawab, ‘Tulislah takdir segala se-
suatu sampai hari kiamat tiba.”

Ubadah bertutur lagi, wahai puteraku, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi w a sallama bersabda:

“Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak seperti ini, maka
ia bukan termasuk umatku.” [2]



Penulisan takdir dengan pena dilakukan pada waktu yang bersamaan
dengan penciptaannya. Hal itu berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya, dari Ubadah bin Shamit, ia bercerita, ayahku pernah memberitahuku, ia menceritakan, aku pernah masuk rumah Ubadah yang ketika itu sedang jatuh sakit. “Apakah dalam sakitmu ini engkau mengkhayalkan kematian?” Maka kujawab, “Wahai ayahku, berikanlah wasiat kepadaku dan berijtihadlah untukku.” Maka ia pun berujar, “Dudukkanlah aku.” Dan ketika orang-orang mendudukkannya, ia bertutur, “Wahai puteraku, engkau tidak akan pernah merasakan nikmatnya iman dan tidak akan sampai pada ilmu yang sebenarnya mengenai Allah Tabaraka wa Ta ‘ala sehingga engkau beriman kepada qadar, yang baik maupun yang buruk.” Lalu kutanyakan, “Wahai ayahku, bagaimana aku dapat mengetahui baik dan buruknya qadar (takdir)?” Ia menjawab, “Engkau mengetahui bahwa apa yang menjadikan kamu bersalah bukan sebagai musibah bagimu. Dan musibah yang menimpamu bukan untuk menyalahkanmu. Wahai puteraku, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda:

Sesungguhnya sesuatu yang pertama kali diciptakan Allah adalah qa-
lam (pena). Kemudian Dia berfirman, ‘Tulislah. ‘ Maka pada saat yang sama berlaku pula apa yang telah tercipta sampai hari kiamat.

Wahai puteraku, jika engkau mati dalam keadaan tidak percaya pada
hal itu, maka engkau masuk neraka.” [3 ]

Dan apa yang ditulis qalam itu adalah takdir. Hal itu didasarkan pada
hadits yang diriwayatkan Ibnu Wahab, Umar bin Muhammad pernah memberitahuku bahwa Sulaiman bin Mahran pernah memberitahunya, ia bercerita, Ubadah bin Shamit pernah menuturkan, “Panggilkan puteraku sehingga aku dapat memberitahukan kepadanya apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallama, beliau bersabda:

“Sesungguhnya sesuatu yang pertama kali diciptakan oleh Allah dari
makluk-Nya ini adalah qalam. Lalu Dia berfirman, ‘Tulislah.’ Maka
qalam itu bertanya, ‘Ya Tuhanku, apa yang harus aku tulis?’ Dia men-
jawab, ‘Takdir.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, “Barangsiapa
tidak beriman kepada qadar, baik dan buruknya, maka Allah akan membakarnya dengan api neraka.” [4 1

Dari Abdullah bin Abbas, ia bercerita, pada suatu hari aku pernah be-
rada di belakang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallama, "Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat:

Silahkan baca selanjutnya di

Disini nich...

Read More......

Template by: